Merupakan cekungan yang menyerupai danau berair payau yang terletak di Desa Nusliko. Danau ini berukuran 4 Km2 yang dikelilingi bukit ditumbuhi pepohonan Mangrove di pesisir danau. Jarak tempuh dari Kota Weda ke Talaga Nusliko sejauh 7 Km dengan menggunakan transportasi darat (Mobil/motor) dengan tarif Rp. 30.000 – Rp. 40.000.
It is a basin resembling a brackish water lake located in Nusliko Village. This lake measures ± 4 Km^2 surrounded by hills overgrown with Mangrove trees on the shore of the lake. The distance from Weda City to Talaga Nusliko is 7 Km by using land transportation (cars/motorcycles) with a fare of Rp. 30,000 – Rp. 40,000.
Gugusan Pulau Kuleyefo terdiri dari pulau Kuleyefo, Yefi, dan Mnaili adalah gugusan pulau-pulau kecil di depan dermaga penyebrangan Weda. Gugusan pulau ini berjarak kurang lebih 0,31 Mil (500 M) dari Kota Weda. Pulau Kuleyefo disebut juga Pulau Imam. Pulau Imam atau pulau kuleyefo merupakan salah satu spot wisata eksotis, indah dan tenang. Berkisar jarak 1/4 mil dari dermaga pelabuhan Weda. Dapat dijangkau dalam 3 menit dengan Long boat.
The Kuleyefo Island group consists of the islands of Kuleyefo, Yefi, and Mnaili, which are a group of small islands in front of the Weda crossing pier. This group of islands is approximately 0.31 Miles (500 M) from the City of Weda. Kuleyefo Island is also called Imam Island. Imam Island or Kuleyefo Island is one of the exotic, beautiful and calm tourist spots. About 1/4 mile distance from Weda harbor pier. It can be reached in 3 minutes by Long boat.
Air terjun Telaga Moreala merupakan air terjun dengan ketinggian 5 M yang dikelilingi hutan hujan yang rimbun, sehingga kawasan ini memiliki udara yang masih asri dan bersih. Berjarak 5 Km dari ibukota Halmahera Tengah dan terletak di pintu masuk Kota Weda. Untuk bisa sampai di kawasan ini dapat ditempuh menggunakan transportasi darat dengan tarif Rp. 30.000.
Telaga Moreala Waterfall is a waterfall with a height of ± 5 M which is surrounded by lush rainforest, so that this area has beautiful and clean air. It is ± 5 Km from the capital city of Central Halmahera and is located at the entrance to the City of Weda. To get to this area can be reached using land transportation at a rate of Rp. 30,000
Tanjung silota adalah sebuah tanjung yang terleta di Desa Loleo kecamatan Weda Selatan. Daya tarik tanjung ini adalah pesisir pantai yang ditumbuhi dengan bakau atau Mangrove dengan luas 10 Ha. Tanjung Silota terletak 17 Km dari ibukota kabupaten dengan waktu tempuh 1 jam. Perjalanan dan tarif angkutan darat sebesar Rp. 50.000
Tanjung Silota is a headland located in Loleo Village, South Weda District. The attraction of this cape is the coast overgrown with mangroves or mangroves with an area of 10 hectares. Tanjung Silota is located 17 Km from the district capital and takes 1 hour. Trips and ground transportation fares are Rp. 50,000.
Taman laut Teluk Weda kabupaten Halmahera Tengah menjadi pusat perhatian media dunia ketika seekor hiu langka yang sedang berenang ditemukan didaerah terpencil ini. Teluk weda menawarkan jasa menyelam untuk melihat pemandangan yang menakjubkan diperairan biru laut Halmahera Tengah. Di teluk ini terdapat kuda laut kerdil, lumba-lumba, ikan napoleon serta banyak lagi spesies kehidupan bawah laut lainnya yang dapat ditemukan diperairan laut Teluk Weda.
The Weda Bay marine park in Central Halmahera district became the center of world media attention when a rare shark swimming was found in this remote area. Weda Bay offers diving services to see the stunning scenery in the blue waters of Central Halmahera. In this bay there are pygmy seahorses, dolphins, napoleon fish and many other species of underwater life that can be found in the sea waters of Weda Bay.
Gundukan karang dalam bahasa lokal Maluku Utara disebut Pasi. Pasi Gurango adalah sebuah gundukan karang di tengah laut yang menyerupai pulau karang berdiameter 5 m, yang terletak kurang lebih 0,62 mil (1 km) dari pantai Sagea, kecamatan Weda Utara. Tidak jauh dari Pasi Gurango, terdapat dua buah gundukan yang berdekatan. Tempat ini disebut Pasi Dua. Kondisi di Pasi Dua sama dengan Pasi Gurango, yang dikelilingi laut dangkal dan dihiasi biota laut yang beraneka ragam. Kedua potensi ini dapat ditempuh menggunakan transportasi laut dari dermaga Weda dengan waktu 1,5 jam.
The mound of coral in the local language of North Maluku is called Pasi. Pasi Gurango is a coral mound in the middle of the sea that resembles a coral island with a diameter of ± 5 m, which is located approximately 0.62 miles (1 km) from Sagea beach, North Weda sub-district. Not far from Pasi Gurango, there are two adjacent mounds. This place is called Pasi Dua. The conditions in Pasi Dua are the same as Pasi Gurango, which is surrounded by shallow seas and decorated with a variety of marine life. Both of these potentials can be reached by sea transportation from Weda pier in 1.5 hours.
Potensi yang terdapat di dalam TNAL adalah potensi flora, fauna, potensi budaya dan potensi wisata alam. Potensi flora di dalam TNAL terdapat tujuh tipe ekosistem, ada dua jenis tumbuhan pohon yang dilindungi yaitu Kenari (Canarium vulgare) dan Agathis (Agathis sp.). Fauna di TNAL ditemukan beberapa spesies mamalia, reptilian, amphibi, aves dan kupu-kupu. Untuk burung terdapat 217 jenis burung yang terdapat di Halmahera (24 jenis endemik) dan 4 jenis endemik Halmahera. Terdapat juga 46 jenis reptil dan 3 jenis spesies kadal. Sedangkan amphibi terdapat 7 jenis di Halmahera.
Potensi budaya di dalam kawasan TNAL yaitu terdapat penduduk asli (Suku Togutil) atau komunitas adat terpencil (daerah enclave) yag belum tercampur dengan masyarakat pendatang. Terdapat juga potensi wisata alam arum jeram dibeberapa sungai yang terdapat di TNAL. Perjalalanan dari ibukota Halmahera Tengah ke TNAL dapat ditempuh dnegan waktu kurang lebih 1 jam dengan menggunakan transportasi darat.
The potential contained in TNAL is the potential of flora, fauna, cultural potential and natural tourism potential. There are seven types of ecosystems in the TNAL flora potential, there are two types of protected tree plants, namely Kenari (Canarium vulgare) and Agathis (Agathis sp.). Fauna in TNAL found several species of mammals, reptiles, amphibians, birds and butterflies. For birds, there are 217 species of birds found in Halmahera (24 species endemic) and 4 species endemic to Halmahera. There are also 46 species of reptiles and 3 species of lizards. Meanwhile, there are 7 types of amphibians in Halmahera.
The cultural potential within the TNAL is area includes indigenous people (Togutil tribe) or isolated indigenous communities (enclave areas) who have not mixed with immigrant communities. There is also the potential for rafting in several rivers in TNAL. The journey from the capital city of Central Halmahera to TNAL can be reached in less than 1 hour by using land transportation.
Telaga amatan Weda Utara Lagae Lol adalah sebuah danau air payau yang terletak di kaki bukit Lagae Lol di sebelah barat desa Sagea, di kecamatan Weda Utara. Panjang danau ini 2,5 Km dan lebar 2,4 km. Ditengah danau terdapat sebuah pulau kecil yang diberi nama Yefi yang dikelilingi tanaman bakau dan jenis kayu lainnya. dipesisir sebelah barat danau ini terdapat sebuah makam keturunan Sultan Jailolo yang dikeramatkan oleh warga masyarakat setempat dan berdekatan dengan mata air tawar. Kawasan wisata ini dapat dikunjungi menggunakan sarana transportasi laut (longboat atau ketinting). Jarak yang ditempuh untuk mencapai gerbang danau 2 Km dengan lama perjalanan 25 menit dari Desa Sagea. Tarif yang dikenakan sebesar Rp. 350.000 per unit per satu hari kunjungan.
North Weda Lake Lagae Lol is a brackish water lake located at the foot of the Lagae Lol hill to the west of Sagea village, in North Weda district. The lake is ± 2.5 km long and ± 2.4 km wide. In the middle of the lake there is a small island named Yefi which is surrounded by mangroves and other types of wood. On the west coast of the lake there is a tomb of the descendants of Sultan Jailolo which is sacred to the local community and is close to a fresh water spring. This tourist area can be visited using sea transportation (longboat or ketinting). The distance taken to reach the lake gate is ± 2 Km with a 25-minute journey from Sagea Village. The rate charged is Rp. 350,000 per unit per one day visit.
Pantai Baiwolet terletak di desa Sagea kecamatan Weda Utara. Posisi objek wisata ini sangat strategis karena berada di jalan trans Halmahera poros Weda-Patani berdekatan dengan dermaga penyebrangan Sagea. Jarak objek dari desa Sagea 700 M, dengan waktu tempuh 10 menit menggunakan transportasi darat (mobil atau Ojek) dengan tarif Rp. 25.000.
Baiwolet Beach is located in the village of Sagea, North Weda sub-district. The position of this tourist attraction is very strategic because it is located on the Trans Halmahera road, the Weda-Patani axis, close to the Sagea crossing pier. The object distance from the village of Sagea is 700 M, with a travel time of 10 minutes using land transportation (cars or motorcycle taxis) with a fare of Rp. 25,000.
Goa Boki Moruru adalah sebuah goa alam yang terletak di sungai Sageyen desa Sagea, kecamatan Weda Utara. Megahnya stalktit dan stalagmit di dinding goa akan memanjakan mata. Goa ini berjarak 3 Km dari desa Sagea. Pengunjung dari Weda dapat menggunakan jalur darat dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan dengan tarif Rp. 150.000. Kawasan wisata alam ini dapat dikunjungi dengan menggunakan transportasi darat (mobil/motor), serta transportasi sungai dengan menggunakan perahu ketinting. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk menyewa perahu berkisar antara Rp.100.000.
Boki Moruru Cave is a natural cave located on the Sageyen River, Sagea Village, North Weda District. The majestic stalktits and stalagmites on the cave walls will spoil your eyes. This cave is ± 3 Km from the village of Sagea. Visitors from Weda can use the land route with a travel time of ± 2 hours and costs Rp. 150,000. This natural tourist area can be visited using land transportation (cars/motorcycles), as well as river transportation using a ketinting boat. The costs that need to be incurred to rent a boat range from Rp.100,000.
Air terjun Koka terletak di desa Waleh kecamatan Weda Utara dengan ketinggian air 25 m. Untuk mengunjungi lokasi ini dapat dilakukan dengan transportasi darat dari desa Sagea dengan lama perjalanan 1,5 jam.
Koka Waterfall is located in Waleh village, North Weda sub-district, with a water level of ± 25 m. To visit this location can be done by land transportation from Sagea village with a travel time of ± 1.5 hours.
Pantai Barahima dan pulau Mtum Ya terletak di kecamatan Weda Timur. Nama Barahima berasal dari sesepuh yang membangun Desa Messa. Makamnya ditemukan disebuah pulau kecil yang bernama Mtum Ya. Adapun fasilitas yang terdapat dipantai Barahima adalah berupa gazebo disepanjang pantai dan dua gazebo terapung. Pulau Mtum Ya adalah pulau kecil yang oleh masyarakat setempat dikeramatkan (Jere) karena terdapat makam Barahima yang membangun Desa Messa. Perjalanan ke Pantai Barahima dan pulau Mtum Ya dapat dikunjungi dengan transportasi laut dengan waktu 15 menit dari desa Messa, dan 25 menit dari desa Sagea dan 2 jam 15 menit dari dermaga Weda.
Barahima Beach and Mtum Ya Island are located in the East Weda sub-district. The name Barahima comes from the elders who built Messa Village. His grave was found on a small island called Mtum Ya. The facilities on Barahima beach are gazebos along the beach and two floating gazebos. Mtum Ya Island is a small island which is sacred to the local community (Jere) because there is the grave of Barahima who built Messa Village. Travel to Barahima Beach and Mtum Ya island can be visited by sea transportation with 15 minutes from Messa village, and 25 minutes from Sagea village and 2 hours 15 minutes from Weda pier.
Air Terjun Pnu Mbono terletak di desa Banemo kecamatan Patani Barat. Medan jalan untuk menuju ke lokasi ini memang sangat ekstrim dan menantang untuk itu membutuhkan tenaga yang ekstra kuat, lama perjalanan 3 jam dari desa Banemo Kecamatan Patani Barat.
Pnu Mbono Waterfall is located in the village of Banemo, West Patani district. The road terrain to get to this location is indeed very extreme and challenging, so it requires extra strong energy, a 3 hour journey from Banemo Village, West Patani District.
Tanjung Ngolopopo adalah sebuah tanjung yang terbentuk dari susunan batu karang yang keras (batu cadas). Tanjung ini berjarak sekitar 0.90 mil dari desa Kipae, kecamatan Patani. Tanjung ini merupakan saksi sejarah hilangnya armada perang Sultan Jailolo yang kabarnya tenggelam di selat tanjung Ngolopopo dan Pulau Moor. Selat ini dikenal dengan selat Jailolo.
Ngolopopo Cape is a promontory formed from a hard rock arrangement (rock). This cape is about ± 0.90 miles from Kipae village, Patani district. This cape is a historical witness to the loss of Sultan Jailol’s war fleet which reportedly sank in the Straits of Cape Ngolopopo and Moor Island. This strait is known as the Jailolo strait.
Pulau Moor adalah sebuah pulau berukuran 5 Km yang terletak di Selat Jailolo 1 mil dari desa Kipae kecamatan Patani. Pulau Moor dengan pantainya yang berpasir putih sepanjang 3 km dan panorama bawah lautnya yang indah. Selain itu di tengah-tengah pulau terdapat sebuah danau yang dikelilingi oleh hutan bakau dan pantai yang sangat indah. Perjalanan menuju Pulau Moor dapat menggunakan perahu atau speed boat. Jarak pulau ini dari ibukota Halmahera Tengah adalah sekitar 115 Km.
Moor Island is an island measuring ± 5 km which is located in the Jailolo Strait ± 1 mile from the village of Kipae, Patani district. Moor Island with white sandy beaches along ± 3 km and beautiful underwater panorama. Besides that, in the middle of the island there is a lake surrounded by mangrove forests and very beautiful beaches. The trip to Moor Island can use a boat or speed boat. The distance of this island from the capital city of Central Halmahera is around 115 Km
Pantai Gemia terletak di Pulau Jiew, pulau terluar di provinsi Maluku Utara. Pulau Jiew pertama kalinya disebut pulau Law yang artinya pulau Burung, terdapat burung emas yang disebut burung Law oleh masyarakat sekitar.
Gemia Beach is located on Jiew Island, the outermost island in North Maluku province. Jiew Island was first called Law Island which means Bird Island, there is a golden bird called Law bird by the local people.
Pantai dengan keindahan batu cadas merupakan salah satu objek wisata yang diminati wisatawan. pantai ini terletak tidak jauh dari desa Gemia dengan luas kurang lebih 500 M ini secara topografi merupakan wilayah bebatuan kars yang dari darat hingga pesisir pantai.
The beach with the beauty of the rock is one of the attractions that are of interest to tourists. This beach is located not far from the village of Gemia with an area of approximately 500 M. Topographically, this is an area of karst rocks that extends from the land to the coast.
Aer Santosa merupakan salah satu wisata sejarah yang berada di Patani utara. Tempat ini merupakan peninggalan leluhur sehingga pada waktu-waktu tertentu masyarakat mengadakan ritual dengan tujuan terhindar dari bencana dan gangguan orang jahat. Dikawasan Aer Santosa juga terdapat goa-goa kecil.
Aer Santosa is one of the historical tours in North Patani. This place is an ancestral heritage so that at certain times the community holds rituals with the aim of avoiding disasters and disturbances from bad people. In the Aer Santosa area there are also small caves.
Desa Tepeleo Kecamatan Patani Utara merupakan desa terpencil dan terluar yang berhadapan langsung dengan samudera Pasifik. Desa ini memiliki objek wisata yang dikenal dengan Tepeleo Batu Dua (Manus) yang dijadikan ikon dari desa Tepeleo. Masyarakat sekitar percaya bahwa bukit ini terbentuk dari sebuah kapal yang karam dan akhirnya terbelah menjadi dua.
Tepeleo Village, North Patani District, is a remote and outer village directly facing the Pacific Ocean. This village has a tourist object known as Tepeleo Batu Dua (Manus) which is used as an icon of Tepeleo village. Local people believe that this hill was formed from a ship that sank and eventually split into two.
Pulau Sayafi terletak di Desa Gemia dan Tepeleo kecamatan Patani Utara, berdekatan dengan Pulau Lewo. Panjang kedua pulau ini masing-masing 3 Km. Kedua pulau ini berjarak 118 Km dari Kota Weda. Kedua pulau ini merupakan pulau dengan hamparan pasir putih, sekitar pesisir pantai dipenuhi dengan lahan perkebunan kelapa milik penduduk.
Sayafi Island is located in the villages of Gemia and Tepeleo, North Patani district, adjacent to Lewo Island. The length of these two islands is ± 3 Km each. Both of these islands are 118 Km from the City of Weda. These two islands are islands with white sand around the coast filled with coconut plantations belonging to residents.
Goa Elfanun terletak di Desa Elfanun. Objek wisata ini berdekatan dengan pemukiman masyarakat sehingga sangat mudah ditemukan. Goa Elfanun merupakan sebuah lubang batu kars dengan ukuran kecil 3 m2. Goa ini digunakan untuk pemujaan dan penyerahan sesajian untuk para leluhur. Masyarakat meyakini bahwa goa dengan ukuran mini ini memiliki jalan yang tembus ke arah Pantai Utara.
Elfanun Cave is located in Elfanun Village. This tourist attraction is close to community settlements so it is very easy to find. Elfanun Cave is a karst rock hole with a small size of ± 3 m^2. This cave is used for worship and offering offerings to the ancestors. The community believes that this mini-sized cave has a clear road to the North Beach.
Pulau Fau adalah pulau yang terletak berdekatan dengan Pulau Gebe. Pulau ini biasanya digunakan sebagai lokasi pemancingan. Terumbu karang dan pepohonon yang masih terjaga membuat pulau ini sangat cocok untuk dinikmati oleh wisatawan.
Fau Island is an island located adjacent to Gebe Island. This island is usually used as a fishing location. Coral reefs and trees that are still intact make this island very suitable for tourists to enjoy.
Batu pelangi terletak di Desa Sanaf Kacepo, pulau Gebe. Pepohonan yang rindang, hamparan pasir putih cream, angin yang bertiup kencang dan karang yang timbul membuat tempat ini sangat cocok untuk dinikmati.
The rainbow stone is located in Sanaf Kacepo Village, Gebe Island. Shady trees, stretches of creamy white sand, strong winds and raised corals make this place a perfect place to enjoy.
Goa Pnukaseo adalah sebuah Goa Kars yang terletak 4 Km dari pemukiman Desa Umera. Pnukaseo dalam bahasa Gebe artinya Kampung Tua. Tempat ini oleh masyarakat dijadikan tempat ziarah dan diyakini sebagai tempat yang memiliki nilai keramat. Selain itu goa ini memiliki panjang 100 m dan memiliki keunikan yaitu terdapat dua kolam yang keduanya berbeda rasa (rasa asin dan tawar). Selain itu di dalam Goa tersebut terdapat sekelompok kepiting kenari dan salah satu jenis lainnya kepiting raksasa.
Pnukaseo Cave is a Kars Cave located ± 4 Km from the settlement of Umera Village. Pnukaseo in the Gebe language means Old Village. This place is used by the people as a place of pilgrimage and is believed to be a place that has sacred values. In addition, this cave has a length of ± 100 m and is unique, namely there are two ponds, both of which have different tastes (salty and fresh). Apart from that, in the cave there are a group of walnut crabs and one other type of giant crab.
Tanjung umera terletak di sebelah timur Pulau Gebe. Ornamen indah yang terpahat jelas didinding tebing tanjung Umera dan pintu kubah yang terbentuk dengan rapi membuat tanjung ini memiliki daya tarik yang tiada duanya.
Pantai Umera terletak dibagian Selatan Pulau Gebe. Hamparan pasir putih dan kekayaan bawah laut yang menawan menjadi daya tarik bagi pecinta ekowisata bawah laut.
Tanjung Umera is located east of Gebe Island. Beautiful ornaments that are clearly carved on the cliff walls of Umera Cape and neatly formed dome doors make this cape have an attractiveness like no other.
Umera Beach is located in the southern part of Gebe Island. White sand and captivating underwater riches are the main attraction for underwater ecotourism lovers.
Pulau Yoi atau biasa di sebut The Hidden Paradise dikenal dengan Pulau penghasil kepiting. Pulau ini terdapat cekungan yang menyerupai danau yang oleh masyarakat digunakan sebagai tempat penangkaran kepiting (ketang kenari) dan ikan. untuk mencapai pulau ini pengunjung dapat menggunakan transportasi laut (longboat) dari pulau Gebe dengan jarak tempuh 2 mil dan waktu tempuh 30 menit.
Yoi Island or commonly called The Hidden Paradise is known as a crab-producing island. This island has a basin that resembles a lake which is used by the community as a breeding place for crabs (canary sticks) and fish. To reach this island visitors can use sea transportation (longboat) from Gebe Island with a distance of ± 2 miles and 30 minutes of travel time.
Pulau Uta adalah salah satu gugusan Kepulauan Gebe. Pulau ini memiliki pantai dengan partikel yang sangat halus sehingga digunakan untuk penyu bertelur.
Uta Island is one of the Gebe Islands group. This island has a beach with very fine particles that are used for turtle laying eggs.
Pulau Sain terletak di sebelah Timur Kecamatan Pulau Gebe yang merupakan pulau dengan hamparan pasir putih yang memanjang di Pulau tersebut. pulau yang berukuran dengan luas 1400 Ha ini dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi laut (Speedboat) jarak tempuh 2 jam dari kecamatan Pulau Gebe. Pulau Sain memiliki arti Reef/Reef ikan karena pada pulau tersebut terdapat batu karang yang kaya akan spesies ikan-ikan. Di pulau tersebut banyak tumbuh pohon kelapa milik masyarakat sehingga pada waktu tertentu masyarakat akan memanen hasil kelapa untuk dijadikan kopra (bahan dasar minyak).
Sain Island is located in the east of Pulau Gebe District which is an island with a stretch of white sand that extends across the island. The island, which measures ± 1400 hectares, can be reached by sea transportation (Speedboat) for 2 hours from Gebe Island sub-district. Pulau Sain means Reef / Fish Reef because on this island there are coral reefs that are rich in fish species. On the island there are many coconut trees belonging to the community so that at certain times the community will harvest the coconuts to be used as copra (oil-based material)
Pulau piyai yang dikenal dengan sebutan Piyai memiliki arti Buaya. Masyarakat pulau yang sebagian beraktivitas di pulau Sain sering melihat hewan yang merupakan kerabat dekat alligator/Crocodile atau biawak. Dari pulau ini terlihat Pulau Wayak dari kabupaten Raja Ampat. Dengan hamparan pasir putih yang halus juga merupakan tempat reproduksi penyu sehingga tempat ini dibangun Pos yayasan Pemerhati Penyu. Pulau yang berukuran 1100 Ha sangat layak dijadikan tempat destinasi bagi wisatawan yang ingin berlibur, kemping, berjemur, olahraga air dan lain-lain.
Piyai Island, known as Piyai, means Crocodile. The islanders who are partly active on Sain Island often see animals which are close relatives of alligators/crocodiles or monitor lizards. From this island you can see Wayak Island from the Raja Ampat district. With a stretch of fine white sand, it is also a place for turtle reproduction, so this place was built by the Turtle Observer Foundation Post. The island measuring ± 1100 hectares is very suitable as a destination for tourists who want to go on vacation, camping, sunbathing, water sports and others.
Copyrigth © Kabupaten Halmahera Tengah. Website Design and Managed by Redspro Bintang Media. All Rights Reserved.